Lama aku menatap kertas kerja kosong di depanku, walaupun
sudah sejak tadi aku sampai di kantor setelah sebelumnya mengantarkan anakku
yang sedang ulangan umum kelas 1 nya.
Entah kenapa, seperti ada yang hilang, seperti ada ruang hampa, sulit
dijelaskan dengan kata-kata. Mungkin memang lebih nyaman jika hanya dirasakan,
karena terlalu sulit untuk di ceritakan.
Sejenak aku hanya menoleh ke kiri dan ke kanan, sementara
tulisan ini mengalir dengan sendirinya, tak berujung dan belum ada judul. Tak
bertema, tak tahu mau di bawa kemana. Hanya jari ini terus mengetik di papan
keyboard, mencoba menterjemahkan apa yang aku rasakan.
Aku serasa sangat ingin menjelaskan rasa “hampa” ini, tapi
ada semacam pertentangan di dalam bathinku, sehingga aku memilih untuk tidak
menjelaskan apapun.
“Tuhan.......” seruku jauh di dalam hati.
Nama itu yang seakan telah hilang, tenggelam dalam
kesibukanku setiap hari. Nama itu yang setiap harinya memudar hilang karena ego
yang semakin tebal.
“Tuhan......”
Terus aku berseru di dalam hatiku,
Terasa ada kesejukan jauh di dalam sana, seperti mata air
yang terbit dan menyirami bara api yang membakar di dalam hatiku, sedikit demi
sedikit menyingkirkan kegundahanku.
Aku menutup kedua mataku, mencoba menikmati “kesejukan” baru
yang aku rasakan. Aku percaya saat ini pasti Tuhan sedang memelukku, merasakan juga
apa yang sedang aku rasakan.
“Tuhan, aku ini orang
berdosa,
tapi aku percaya kasihMu melebihi segala kesalahanku,
tapi aku percaya kasihMu melebihi segala kesalahanku,
Dekap aku Tuhan, aku
mau di pelukanMu,
karena Engkau sumber kekuatanku, karena Engkau pelindungku”
karena Engkau sumber kekuatanku, karena Engkau pelindungku”
Amin.
Keep in touch....^^
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan goresan kamu disini, keep in touch...^_^