Tuesday, December 27, 2011

Cerita Plato tentang Cinta dan Perkawinan

Selamat pagi sahabat blogger saya dan selamat beraktivitas kembali setelah libur perayaan Hari Raya Natal. Pagi ini, saya ingin berbagi sebuah kisah (masih dari buku '100 Renungan Sepanjang Masa'), sebuah artikel yang sangat menarik mengenai "Cinta dan Perkawinan", jadi kalau sahabat-sahabat ingin melihat ilustrasi seperti apa itu 'cinta' dan 'perkawinan', silahkan disimak.....


Cerita Plato tentang Cinta dan Perkawinan
Suatu hari, Plato bertanya kepada gurunya (Socrates), "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?" Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah, tetapi jangan mundur kembali, kemudian ambillah satu buah ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta."

Plato kemudian berjalan, tidak berapa lama kemudian ia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apa pun. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satu ranting pun?" Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi ranting tersebut tidak ku ambil. Setelah aku melanjutkan perjalanan, baru aku sadar bahwa ranting-ranting yang aku temukan kemudian tidak sebagus ranting yang tadi, jadi akhirnya tak sebatang ranting pun yang ku ambil." Gurunya menjawab, "Itulah yang dimaksud dengan cinta."

Beberapa hari kemudian, Plato kembali bertanya kepada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya menjawab, "Ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, tebanglah. Dengan begitu artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan."

Plato kemudian berjalan dan tidak berapa lama kemudian ia kembali dengan membawa sebuah pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato menjawab, "Berdasarkan pengalamanku sebelumnya setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi pada kesempatan ini, aku lihat pohon ini dan kurasa tidak terlalu buruk. Jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya ke sini. Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya. Gurunya menjawab, "Itulah yang dimaksud dengan perkawinan."

Catatan kecil :

Cinta itu semakin dicari, semakin tidak ditemukan. Cinta adanya didalam lubuk hati, ketika kita dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan berlebihan akan cinta, maka yang di dapat adalah kehampaan. Tak ada satu pun yang didapat serta tidak dapat dumundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terima cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta. Perkawinan merupakan proses mendapatkan kesempatan. Ketika kau mencari yang terbaik di antara pilihan yang ada, maka kau akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya. Ketika kesempurnaan ingin kau dapat, maka sia-sialah waktumu untuk mendapatkan perkawinan itu. Karena kesempurnaan itu hampa adanya.

***Anonim***

Monday, December 26, 2011

Selamat Hari Natal


Hari Raya Natal telah tiba, walaupun masih merasa 'labil' dalam tahun ini namun Saya sepenuhya sadar bahwa tidak akan ada kesempatan untuk mengulang waktu yang telah terlewat, hanya ada waktu di depan yang bisa ditatap dan berharap dapat menjalaninya dengan lebih baik lagi. Tak ada hal berarti untuk disesali, banyak pengalaman yang dapat dimaknai. Kebersamaan yang semarak dengan keluarga besar menambah istimewa perayaan natal kali ini.

Seperti layaknya sebuah 'pesta' dimana makanan dan minuman berkelimpahan, sanak-saudara dan kenalan-kenalan, tetangga, relasi dan kawan-kawan seperjuangan datang sekedar untuk mengucapkan "SELAMAT HARI RAYA NATAL" dan mempererat tali persahabatan dan kekeluargaan.

Natal bagi kita adalah perayaan yang special, karena pada hari ini setiap manusia menerima hadiah 'cinta' yang luar biasa dari Tuhan Allah. Pada hari ini Dia mengirimkan Anak-Nya bagi kita. Seorang Anak yang sejak masih dalam kandungan, ketika dilahirkan sampai ketika kembalinya ke sisi kanan Bapa-Nya 'sarat' dengan simbol-simbol penebusan dan selalu diikuti dengan perbuatan-perbuatan yang besar.


Hari ini, Saya dan Anda menerima seorang bayi mungil yang di janjikan Bapa kepada kita untuk menebus dosa. Bukan hanya dosa Saya dan Anda, melainkan seluruh umat manusia tanpa memandang suku atau ras dan agama. Sang Bayi yang datang dengan 'janji' keselamatan yang dibawa-Nya dari Allah Bapa, lahir dalam ketiadaan dan terabaikan. Kiranya hari ini dengan kedatangan-Nya boleh menjadi titik balik bagi kita sekalian, memberi makna yang mendalam untuk kita dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

SELAMAT HARI NATAL 2011
&
SELAMAT TAHUN BARU 2012

May God always be with us..... Keep in touch.... ^_^

Wednesday, December 21, 2011

Permata Berharga...


 Artikel ini berawal dari curhat seorang kawan yang sedang bersedih karena merasa 'dikecewakan' oleh orang yang dicintainya. Persoalan yang selalu berulang dalam sebuah cerita atas nama 'cinta', bisa di anggap sebagai suatu 'kewajaran' dalam sebuah hubungan, namun bagiku seperti kebodohan karena selalu saja 'jatuh' pada kesalahan yang sama.

Setelah sekian waktu menjalani sebuah hubungan, kebanyakan pasangan kemudian menemukan 'keraguan' karena berbagai alasan yang beragam.
Kekurangan dan rasa tidak puas kemudian muncul terhadap masing-masing pasangan mereka, yang kemudian menurunkan kadar dari 'cinta' itu sendiri.

Benturan dan gesekan terhadap berbagai hal yang kita sebut sebagai 'perbedaan' kemudian menjadi hal pokok yang 'saling' kita persalahkan dan pertahankan dengan mengatasnamakan 'prinsip'kepada masing-masing pasangan kita. Bahkan terkadang dalam situasi tertentu, ketika kita merasa sangat 'jenuh' kemudian kita malah mencari-cari alasan untuk berpisah dari pasangan kita.

Saya tidak akan membahas, dan tidak pernah tertarik untuk membahas hal apa atau atas dasar apa suatu pasangan kemudian memutuskan untuk berpisah karena jika dijabarkan kemudian akan ada 'sejuta' alasan yang 'realistis' menurut kita, karena mungkin saja.... Hei....ternyata kita adalah salah satu dari orang-orang itu.....

Yang ingin saya tekankan disini adalah 'nilai' dari hubungan itu sendiri.
Rasa 'jenuh' setelah sekian lama menjalin hubungan dengan seseorang adalah satu hal yang sangat berbeda dari 'arti' sebuah hubungan itu...
Arti dimana kita telah melalui setahun atau dua tahun, atau bahkan lebih, menjalani kebersamaan, dimana kita telah tertawa bersama, menangis bersama, saling menguatkan satu dengan yang lain, saling meneguhkan pada saat yang lain 'terjatuh', saling menentramkan pada saat kita merasa takut dan banyak hal yang sudah kita lalui....

Sahabat saya yang terkasih,
Saya dan Anda, kita semua, adalah sosok yang tidak sempurna, yang penuh dengan kekurangan bagi pasangan kita, maka hargailah sosok 'luar biasa', cintailah sosok yang 'luar biasa' yang masih ada di samping kita sampai saat ini, sebagai seorang kekasih, sebagai seorang suami, sebagai seorang istri, sebagai seorang ayah, dan sebagai seorang ibu, yang sungguh-sungguh mencintai kita apapun keadaan dan keberadaan kita, yang mampu menerima kita 'apa adanya'.

Jangan pernah tukarkan sebuah 'permata' yang begitu berharga dengan batu 'kerikil' yang banyak berserakan di pinggiran jalan.

Keluarga, adalah hal yang sangat berharga dalam kehidupan kita,
Mereka, adalah tempat dimana kita bertumbuh dan berkembang dari kita kecil hingga dewasa,
Merekalah yang memberi kita bekal untuk kita dalam menapaki kehidupan kita.

Sahabat saya terkasih,
Keluarga, adalah sekumpulan orang-orang yang mencintai kita dan juga kita cintai dengan sangat,
Keluarga, adalah tempat dimana 'kapan pun' kita dapat pulang saat kita inginkan...
Keluarga, adalah tempat dimana kita 'meminta' dan kita akan 'mendapatkan'

Namun sosok luar biasa yang saat ini berada disamping kita merupakan bagian yang lain dimana dia memerlukan kita untuk mendukungnya,
Meyakinkan mereka dan keluarga mereka akan kesungguhan kita,
Meyakinkan mereka dan keluarganya bahwa kita adalah sosok yang akan bertanggungjawab terhadap buah hati mereka,
Meyakinkan mereka akan komitmen yang telah dibangun dan bahwa kita tidak sedang bermain-main dengan komitmen itu.
Mereka memerlukan kita untuk menepati setiap 'janji' yang telah kita buat,
Mereka memerlukan kita untuk mendukung mereka di hadapan keluarga kita,
Meyakinkan keluarga kita bahwa dia adalah sosok spesial yang akan kita pilih sebagai pasangan hidup kita 'yang satu dan yang terakhir'

Sahabat, sebuah relasi tidak dapat dimaknai dengan seberapa banyak engkau menerima dan seberapa banyak engkau memberi. Sebuah relasi adalah penyatuan dua hati dari segala perbedaan lahiriah kita, dia adalah bentuk 'konkrit' dari peleburan dua pribadi yang berbeda kedalam sebuah penyatuan yang hakiki, dia adalah kerendahan hati untuk mau menerima segala kekurangan dan jiwa besar untuk 'menutupi' kekurangan itu.

Jadi sahabat, saya telah menemukan 'permata' berharga milik saya karena saya telah menyadari nilai dari sebuah relasi jauh sebelum saya menulis artikel ini. Saya berharap sahabat-sahabat saya juga menemukan 'permata' milik kalian masing-masing dan satu kata terakhir dari saya adalah :

"Cinta adalah jalinan yang unik, Jangan pernah tukarkan sebuah 'permata' yang begitu berharga dengan batu 'kerikil' yang banyak berserakan di pinggiran jalan. "

Keep in touch..... ^_^

Tuesday, December 20, 2011

Bukan Akhir Perjalanan....

Hari-hari terus berjalan, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan berlalu begitu saja. Semuanya terasa sangat cepat, meninggalkan apapun yang tidak bisa mengikuti alurnya. Dalam akhir-akhir pergantian tahun seperti ini aku coba membuat kilas balik perjalananku selama satu tahun ini. Apa yang sudah aku buat, target apa yang belum tercapai, mencoba mengira-ngira kembali seberapa efektifnya aku dengan segudang 'kesibukan' yang aku kerjakan tahun ini dan apa yang sudah aku hasilkan dengan pekerjaanku.

Tidak sedikit jalan berbatu dan kerikil tajam yang aku hadapi dan ternyata dengan baik dapat aku lalui. Tidak sedikit pula kegagalan, penolakan, kekecewaan yang aku alami. Semuanya itu, meskipun pada awalnya sangat menyakitkan namun juga membuat aku semakin mampu menyikapi kehidupan ini dengan cara pandang yang lebih luas, membuat aku semakin dewasa dalam 'menentukan arah' langkahku kemudian dalam menjalani hidup ini.

Tahun ini memang terasa lebih cepat berlalu dari biasanya, entah hanya perasaanku saja atau memang ada suatu 'fenomena' yang terjadi, aku malas memikirkannya karena juga bukan bagian dari keahlianku.

Satu hal penyadaran yang kutemukan adalah "melakukan yang terbaik, bukan yang termudah". Dari keseluruhan pekerjaan yang aku lakukan dan dari semua ilmu yang pernah aku pelajari, mungkin hasil yang paling berarti adalah membuahkan suatu kemampuan untuk membuatku 'melakukan apa yang harus aku lakukan' terlepas dari apakah aku menyukai pekerjaan itu atau tidak, terlepas dari apakah pekerjaan itu bidang keahlianku atau tidak, karena sesungguhnya semuanya dapat di 'mulai' dan 'dipelajari'.

Akhir tahun, hanyalah sebuah akhir tahun...
Seperti akhir tahun yang sama, seperti akhir tahun yang lalu.
Akhir tahun ini, bukanlah akhir dari perjalanan kita,
Akhir tahun ini hanyalah serupa 'pintu' menuju ke awal 'perjalanan' kita selanjutnya.

Yang ingin aku sadari lebih lagi adalah bahwa "aku dan pribadiku adalah perpanjangan tangan dari kuasa yang jauh lebih besar daripada aku."
Aku percaya dengan kuasa 'absolut' yang diberikan Tuhan kepadaku, bahwa aku boleh menentukan pilihanku dan bebas menentukan kemana arahku akan melangkah,
Namun aku juga sungguh mempercayai 'tuntunan' Tuhan dalam aku menjalani setiap langkah kehidupanku, bahwa aku dan kita semua yang ada di dunia ini diciptakan untuk sebuah 'arti' atas kuasa-Nya yang maha besar.

Sahabat-sahabat blogger saya,
Marilah kita dengan segenap kerendahan hati menyadari 'keberadaan' kita yang 'terbatas' namun penuh dengan 'arti'.
Marilah kita dengan segenap kerendahan hati menyadari bahwa ada kuasa yang maha besar 'sedang' dan 'selalu' melingkupi kita dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. Yang tak pernah 'lelah' membimbing kita sekeras apapun kita.

Untuk kata-kata selanjutnya, sahabat bloger saya
Saya dengan segala kerendahan hati menyerahkan kepada sahabat-sahabat sekalian untuk meneruskannya sendiri,
Bukan untuk ditulis dalam secarik kertas,
Bukan sebatas dimaknai dalam sebaris atau satu paragraf kalimat
Namun dituliskan dalam hati kita, hingga akan selalu 'menggema' dan tak 'terhapuskan'
Keep in touch..... ^_^

Monday, December 19, 2011

Rumah Keberuntungan




Hatiku yang gundah mengucapkan selamat jalan dan pergi meninggalkan rumah keberuntungan.

Ketika dia tiba di kota suci di mana sang jiwa dirahmati dan disembahi, dia mulai bertanya-tanya, sebab dia tidak memperoleh apa yang dia bayangkan berada di sanna. Tidak ada kekuasaan, harta, dan otoritas. Dan hatiku pun berkata kepada sang putri cinta, menjelaskan,

"Wahai sang pencinta, di manakah aku bisa memperoleh ketenangan hati? aku dengar diia telah datang bergabung denganmu di sini."

Dan sang putri cinta menjawab, "Ketenangan hati telah pergi menasehati pengikutnya, di mana ketamakan dan korupsi menjadi prioritas. Kita tidak membutuhkannya."

Keberuntungan tidak butuh ketenangan hati, sebab ia adalah harapan duniawi, dan hasratnya dipeluk oleh penyatuan dengan objek. Sementara ketenangan hati itu sia-sia namun sepenuh hati.

Jiwa yang abadi tidak pernah terisi, ia hanya mencari kemuliaan.

Kemudian hatiku memandang pada Sang Hidup Keindahan dan berkata,
"Kauhiasi semua pengetahuan dan mencerahkan diriku, tak ubahnya misteri seorang wanita."

Maka dia berkata, menerangkan
"Wahai hati manusia, wanita itu adalah refleksi dirimu, dan apa pun engkau, di mana pun kau hidup, dia hidup. Dia laksana agama jika tidak ditafsirkan oleh orang dungu, bagaikan bulan saat benderang, dan laksana angin sepoi-sepoi andai tidak diracuni oleh polusi."

Dan hatiku beranjak menuju Sang Ilmu, anak putri cinta, dan Keindahan, dan berkata,
"Limpahkan padaku kearifan, yang barangkali aku dapat menyebarkannya kepada manusia."

Dia pun berkata,
"Jangan katakan kearifan tapi cukup katakan saja keberuntungan. Sebab keberuntungan yang nyata tidaklah berasal dari luar, tapi bermula dari kesucian hidup. Sebarkanlah ia kepada manusia!"

Kahlil Gibran - Song of the soul

Saturday, December 17, 2011

Action.....

"Sedikit pengetahuan yang ditindak-lanjuti dengan perbuatan adalah jauh lebih berharga daripada banyak pengetahuan tanpa ditindak-lanjuti dengan perbuatan."

Percaya pada sesuatu boleh-boleh saja, tetapi mengungkapkan kepercayaan itu dalam perbuatan adalah ujian terhadap kekuatan maupun keyakinan itu sendiri. Banyak sekali orang-orang yang berbicara 'menggelora' seperti deru lautan, tetapi nyatanya kehidupan mereka dangkal dan bahkan seperti berhenti ditempat.

Banyak orang yang meninggikan kepalanya di atas puncak-puncak gunung, tetapi nyatanya roh mereka tetap tidak aktif layaknya di dalam kegelapan goa.

Thursday, December 15, 2011

Choice.....

 

Terimakasih sahabat blogger saya yang masih setia tetap membaca update dari blog ini. Saya sangat berharap bahwa dari kegiatan saling berbagi lewat blog ini dapat menjadi nilai positif untuk kita semua dan akhirnya kita semua dapat saling belajar dari pengalaman-pengalaman luarbiasa yang sudah kita lalui selama kita hidup.

Sahabat-sahabat saya yang luar biasa, ada kalanya perubahan dalam diri kita dimulai dari hal yang tidak pernah kita perkirakan, tidak pernah kita prediksi sebelumnya, semuanya berjalan begitu saja secara otomatis dan tiba-tiba saja kita kemudian telah dihadapkan pada hasil akhir yang beragam. Seorang dosen saya yang luarbiasa pernah berkata dalam sekali pertemuan kami bahwa dalam banyak hal "kesempatan tidak datang dua kali", itu berlaku bukan hanya dalam aspek tertentu hidup kita, tapi berlaku untuk semua aspek. Pekerjaan, pertemanan, hubungan cinta, dan mencakup semua segi kehidupan kita.

Dalam banyak kesempatan yang hadir di dalam kehidupan kita, keputusan kita "hari ini", pernyataan "ya" atau "tidak" kita hari ini kita sadari atau tidak akan menentukan masa depan kita 5-10 tahun kedepan.
Pengalaman seharusnya mengajarkan banyak hal kepada kita mengenai "pilihan" karena dalam keseluruhan hidup, kita selalu dihadapkan pada pilihan. Untuk segala sesuatu yang kita lakukan, untuk segala sesuatu yang kita kerjakan, akan kemana kita setelah lulus dari SD, SMP atau SMA, Jurusan/bidang pendidikan apa kita mau untuk bekal kita mencari pekerjaan, pekerjaan seperti apa yang kita mau dan sesuai dengan keahlian yang kita miliki, orang seperti apa yang bisa kita terima sebagai teman kita, wanita atau pria dengan tipikal seperti apa yang bisa membuat kita jatuh cinta sampai dengan siapa orang yang akan mendampingi kita sebagai suami/istri. Semuanya, bukan dalam satu atau dua hal tapi semuanya, kita dihadapkan dengan pilihan.

"Jangan membuat keputusan atau pilihan dalam kondisi emosi yang sedang tinggi" begitu seorang teman saya pernah berkata. Emosi yang sedang tinggi bukan hanya berarti saat kita sedang marah atau saat kita sedang "terjatuh" (kata lain untuk terpuruk), tapi juga berarti saat kita sedang penuh dengan kegembiraan.

Kita, terkadang mengambil langkah/keputusan yang begitu konyol ketika kita sedang berada dalam emosi yang tinggi, yang dalam banyak hal kemudian akan sangat kita sesali.

Mungkin maksud kita baik, tapi pertanyaan yang muncul kemudian adalah "apakah keputusan yang kita ambil adalah yang 'terbaik'?"

Kita adalah manusia, makhluk Tuhan dengan karakteristik yang sangat 'unik'. Sampai-sampai ada pepatah orang-orang tua yang mengatakan "pagi dele, sore tempe"...
"Pernah dengar ???"
Jika belum pernah, artinya kira-kira "Hari ini, kita memutuskan A, dan setelah itu kita malah memilih E untuk kategori pilihan yang sama" dan biasanya kata-kata ini ditujukan untuk orang-orang yang plin-plan.

Ada satu titik, ada satu waktu dimana kita boleh berdiam diri saja. Membiarkan semuanya berjalan seperti adanya, pada porosnya.
"Menyerah....???"
"Bukan...." bukan menyerah samasekali. Namun berdiam sejenak untuk kemudian 'bangkit' kembali. Memulai sesuatu yang baru........mungkin......

"Bagaimana jika kemudian ternyata keputusan saya salah ????"
"Bagaimana kalau ternyata keputusan kita malah memperburuk keadaan ???"
Maka itulah yang dinamakan dengan 'kehidupan'. Sesungguhnya setiap hari kita selalu 'mencoba' dan 'menggali' hal-hal baru meskipun dalam pekerjaan kita yang itu-itu saja aktivitasnya.
Tanpa "takut" untuk membuat keputusan yang salah pun sebenarnya kita selalu menggunakan metode 'trial and error' (ngaku nggak....) ^_^


"Berdoalah" jika doa memantapkan kita dalam mengambil keputusan....
"Bertanyalah" jika masih ragu-ragu mengambil keputusan....
"Berdiamlah sejenak" jika tidak dapat mengambil keputusan....

Jadi untuk sahabat-sahabat blogger saya, saya yakin kita semua telah diperhadapkan dengan berbagai macam pilihan selama kita hidup. Sekarang, jika hari ini dan hari-hari yang lalu kita mengambil sebuah keputusan secara acak, cobalah mulai hari ini kita menyikapi keputusan kita dengan lebih bijak..... Keep in touch.... ^_^

Wednesday, December 14, 2011

Anak-anak Hidup dari Apa yang Mereka Pelajari

Selamat pagi menjelang siang sahabat blogger saya, hari ini saya ingin mengutip satu lagi artikel dari buku yang luar biasa "100 Renungan Populer Sepanjang Masa". Sebuah artikel yang Saya harapkan dapat menjadi tuntunan dan pedoman bagi orang tua dalam mendidik buah hati mereka. Selamat menyimak....



Anak-anak Hidup dari Apa yang Mereka Pelajari

Jika seorang anak hidup dengan kecaman,
ia belajar menyalahkan.

Jika seorang anak hidup dengan permusuhan,
ia belajar kekerasan.

Jika seorang anak hidup dengan celaan,
ia belajar menjadi pemalu.

Jika seorang anak hidup dengan rasa malu,
ia belajar merasa bersalah.

Jika seorang anak hidup dengan dorongan semangat,
ia belajar percaya diri.

Jika seorang anak hidup dengan pujian,
ia belajar untuk menghargai.

Jika seorang anak hidup dengan kejujuran,
ia belajar tentang keadilan.

Jika seorang anak hidup dengan keamanan,
ia belajar tentang iman.

Jika seorang anak hidup dengan restu,
ia belajar menyukai dirinya sendiri.

Jika seorang anak hidup,
dengan dukungan semangat, dan persahabatan,
ia belajar mengasihi dunia.

*** Dorothy Law Nolte ***

"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia di tenggelamkan ke dalam laut."
(Matius 18:6)

untuk sahabat blogger saya yang merasa suka dengan artikel ini silahkan di bagikan kepada rekan-rekan yang lainnya. Mohon untuk menyertakan juga link blog ini. Semoga artikel ini dapat membantu banyak orangtua untuk membimbing buah hatinya...... Keep in touch.... ^_^

Monday, December 12, 2011

Malaikat Penjaga....


 Selamat siang sahabat blogger, sudahkah kalian menjadi orang tua??? sudahkah kalian menjadi ibu dan ayah bagi anak-anak kalian???
Siang ini, saya diingatkan kembali dengan banyaknya kejadian aborsi yang banyak dimuat di media-media cetak maupun televisi. Tidak kalah banyaknya juga kasus pembuangan anak oleh oknum tertentu orang tua karena berbagai sebab. Keterbatasan kemampuan ekonomi, hamil diluar nikah, hamil yang tidak terprogram, dan masih banyak hal lain yang menjadi alasan klasik di luar pengguguran kandungan yang harus dilakukan karena alasan medis.

Siang ini, saya tidak tertarik untuk membahas siapa yang salah, atau pihak mana yang harus bertanggung jawab atas masalah-masalah yang terjadi di atas. Saya ingin mengajak sahabat blogger untuk menyimak sebuah artikel yang sangat menarik, semoga artikel ini dapat membantu kita semua untuk menyerukan "tidak" pada aborsi. Sebuah artikel tentang ilustrasi perjalanan bayi yang akan dilahirkan dan perbincangannya dengan Tuhan. Selamat menyimak.....


Malaikat Penjaga

 Pada suatu ketika, ada seorang anak kecil yang siap dilahirkan. Anak kecil itu berkata kepada Tuhan, "Mereka mengatakan kepadaku, Kau akan mengirimku ke bumi hari ini, tetapi bagaimana aku dapat hidup disana, menjadi begitu kecil dan tanpa pertolongan.

Tuhan berkata, “Anak-Ku, dari semua malaikat-Ku, Aku memilihkan satu yang sangat istimewa bagimu. Malaikat penjagamu akan menungguimu dan akan mempedulikanmu.”

Si anak kecil berkata, “Tetapi Tuhan, di sini adalah surga, saya tidak melakukan apa pun kecuali bernyanyi dan tersenyum, dan hal itu membuat aku bahagia.”

Tuhan berkata, “Malaikat penjagamu akan menyanyi dan tersenyum untukmu, dan kau akan merasakan kasih dari malaikat penjagamu, dan hal itu akan membuatmu bahagia.”

Si anak kecil berkata, “Dan bagaimana aku mengerti ketika manusia berkata kepadaku, jika aku tidak mengetahui bahasa manusia di bumi?”

Tuhan menjawab, “Malaikat penjagamu akan mengatakan kepadamu banyak kata-kata indah dan manis yang akan kau dengar, dan malaikat penjagamu akan mengajarmu dengan penuh kesabaran dan perhatian bagaimana engkau harus berbicara.”

“Dan Tuhan,” jawab si anak kecil, “apa yang harus aku kerjakan ketika aku ingin berbicara kepada-Mu?”

Tuhan menjawab, “Malaikat penjagamu akan merapatkan kedua tanganmu bersamaan dan akan mengajarmu bagaimana berdoa, dan Aku akan mendengar doamu.”

Si anak kecil berkata, “Aku mendengar di bumi banyak orang jahat dan banyak hal-hal yang jahat. Siapa yang akan melindungi aku?”

“Malaikat penjagamu akan membelamu,” kata Tuhan, “walaupun hal itu akan membahayakan jiwanya. Baginya, kau lebih berharga dari apapun juga.”

Si anak kecil berkata, “Tetapi, aku akan selalu sedih, karena aku tidak dapat melihat-Mu lagi.”

Tuhan tersenyum dan berkata, “Malaikat penjagamu akan mengajarmu jalan bagimu untuk menjadi baik dan datang kembali kepada-Ku. Dan melaluinya, kau akan tahu bahwa Aku selalu menjagamu.”

Kemudian terdengar suara panggilan dari bumi. Si anak mengetahui saatnya untuk pergi. “Tuhan,” si anak bertanya dengan lembut, “jika aku pergi sekarang, dapatkah Engkau memberi tahu nama dari malaikat penjagaku, jadi aku dapat mengenalnya?”

Dan Tuhan berkata, “Nama asli dari malaikat penjagamu tidaklah penting.... kau akan memanggil malaikat penjagamu, ‘Mama’.”

Sahabat-sahabat blogger saya, semoga mulai hari ini Anda yang telah menjadi orang tua lebih lagi menyayangi anak-anak kalian dan memahami bahwa kita bagi anak-anak kita adalah seorang malaikat Tuhan,

Tuhan tidak mungkin salah ketika Ia memilih Anda dan Saya untuk menjadi orang tua dari anak-anak kita, sebab itu saya berharap dengan artikel ini kita dapat menjadi seperti yang Tuhan ingini..... Keep in touch..... ^_^



Thursday, December 8, 2011

Uniknya Doa



Selamat pagi sahabat blogger saya yang luar biasa. Pagi ini, sebelum menjalankan aktivitas sudahkah kita berdoa?

Dosen agama saya pernah berkata, "doa adalah nafas kehidupan bagi setiap makhluk hidup", tidak peduli ragam agamanya, namun ketika ia beragama, maka doa menjadi nafas kehidupannya. Dosen saya yang luar biasa itu juga berkata "Berdoa bukan berarti engkau duduk, menangkupkan tangan, menutup mata kemudian berdoa. Doa, adalah suatu hubungan yang unik antara manusia dengan penciptanya, suatu relasi yang unik antara seorang pribadi manusia dengan Tuhannya, sehingga jika doa adalah nafas kehidupannya, maka setiap aktivitas yang kita lakukan, setiap nafas yang kita tarik dan hembuskan, setiap langkah kaki kita dan setiap kegiatan kita dalam beraktivitas adalah sebuah doa. Bagaimana menurut sahabat-sahabat sekalian?

Pagi ini, saya juga ingin membagikan keunikan sebuah doa, silahkan sahabat-sahabat saya menyimak......



"Uniknya Doa"

Doa akan membuat orang berhenti berbuat dosa,
dosa akan membuat orang berhenti berdoa.
Apabila engkau berdoa,
lebih baik dengan hati yang penuh kesungguhan tanpa kata-kata,
daripada kata-kata melimpah dengan hati yang kosong.
Doa yang berkenan dihadapan-Nya
adalah doa yang sudah menjadi gaya hidup,
bukan hanya berdoa pada saat darurat.

Berdoa tanpa bekerja, itu sama saja mengemis,
tetapi bekerja tanpa berdoa itu sama dengan perbudakan.

Jangan berdoa jika engkau tidak percaya.
Allah sanggup menjawab permohonanmu.
Perdebatan tidak akan menyelesaikan masalah,
tetapi doa dapat menjawab segala sesuatu.

Apabila engkau merasa asing untuk berdoa,
Maka engkau juga akan merasa asing terhadap kuasa Allah.

"Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
(Kolose 3:23)

Semoga artikel di atas boleh menjadikan kita semakin baik lagi hari demi hari. Selamat beraktivitas untuk sahabat blogger semua dan terima kasih sudah menyempatkan diri membaca postingan ini..... Keep in Touch.... ^_^
 

Monday, December 5, 2011

"HEBATNYA CINTA"





Percayakah kita akan hebatnya cinta ????
Artikel berikut ini bukan hasil karya saya. Saya mendapatkanny sekitar 7-8 tahun yang lalu ketika saya masih hot-hotnya belajar komputer dan awal ketika saya mengenal internet. Artikel yang sangat luar biasa menurut saya. Selamat menyimak.... ^_^

Hebatnya Cinta....

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi,
dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya....
Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli, ataupun ia peduli dan mengerti,
tapi ia tetap pergi....

Pernahkan kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka,
menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama,
tertawa kala berpisah.....

Aku pernah....

Aku pernah tersenyum meski ku terluka,
karena kuyakin Tuhan tidak menjadikannya untukku,

Aku pernah menangis kala bahagia,
karena ku takut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan....

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki,
dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku...

Aku tetap bisa mencintainya,
meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa, dan bukan dalam raga...

Semua orang pasti pernah merasakan cinta....
baik dari orangtua....sahabat....kekasih....dan akhirnya pasangan hidupnya.

Buat temanku yang sedang jatuh cinta...selamat yah....
karena cinta itu sangat indah. Semoga kalian selalu berbahagia.

Buat temanku yang sedang terluka karena cinta....
buka hatimu jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia,
maka cinta akan membuat hidupmu menjadi bahagia.

Buat temanku yang mendambakan cinta....bersabarlah....
karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejab....
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu.

Buat temanku yang mempermainkan cinta....
sesuatu yang begitu murni dan tulus bukanlah untuk dipermainkan.
Cinta bukan suatu kehampaan. Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta
dan mulai merasakan kebahagiaan yang seutuhnya.

Terimakasih saya ucapkan kepada sahabat blogger saya yang luar biasa, semoga kita bisa menjadi pribadi yang baik hati kepada sesama kita dan penuh kasih sayang, agar keberadaan kita menjadi suatu berkat bagi orang-orang di sekeliling kita....Keep in touch....^_^

Friday, December 2, 2011

Paku Yang Tertancap

Selamat pagi kembali sahabat blogger, pagi ini sebelum memulai rutinitas pekerjaan kita, saya mau mengajak kita semua untuk sejenak membaca artikel yang luar biasa ini. Artikel ini adalah salah satu artikel lain yang pernah saya baca dalam buku "100 Renungan Populer Sepanjang Masa", sebuah cerita yang dikemas dengan sangat baik sehingga untuk saya pribadi sangat berkesan.


PAKU YANG TERTANCAP

Seorang ayah ingin mendidik anaknya yang pemarah. Ia memberi 1 buah palu dan 10 buah paku serta mengatakan "Setiap hari, bila engkau marah, 'pakukan' sebuah paku di tembok kamar tidurmu. Tetapi pada hari engkau dapat menahan amarahmu 'cabut' sebuah paku yang telah kau pakukan di tembok."

Secara bertahap, akhirnya si anak menyadari bahwa lebih mudah menahan amarah daripada memakukan paku ke tembok. Dua minggu telah berlalu, dan si anak memberi tahu bahwa semua paku telah tercabut.

Ayahnya mengajak si anak ke tembok yang pernah di paku tersebut dan berkata, "Anakku, engkau telah berhasil meredam amarahmu. Tetapi, lihatlah lubang bekas paku pada tembok ini. Tembok ini tidak akan perbah bisa seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu akan meninggalkan bekas seperti lubang bekas paku di hati orang yang mendengarnya. Tidak peduli berapa kali kau meminta maaf, luka itu tetap ada dan membekas di hatinya."

***Anonim***

"Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang."
(Amsal 25:15)

Sahabat blogger saya, semoga dengan artikel singkat di atas kita dapat mengambil makna yang baik dan dapat mengendalikan diri kita lebih baik lagi karena "mulutmu, harimaumu...." Selamat pagi, selamat beraktivitas......Keep in touch.... ^_^

Thursday, December 1, 2011

Jejak-Jejak Kaki

Selamat pagi semua sahabat blogger saya, semoga pagi ini kita dalam keadaan yang sehat untuk memulai semua aktivitas dan pekerjaan kita. Pagi ini, saya diingatkan dengan sebuah buku yang beberapa tahun lalu pernah saya beli secara tidak sengaja di sebuah toko buku di kota saya. Buku ini berjudul "100 Renungan Populer Sepanjang Masa", sebuah buku yang ternyata sangat menarik isinya. Pada halaman pertama ketika awal saya membaca memberikan arti yang mendalam. Pagi ini saya ingin membagi artikel menarik ini untuk sahabat blogger saya, dan semoga bermanfaat untuk kita.

"Jejak-Jejak Kaki"

Suatu malam seorang pria bermimpi
Ia bermimpi berjalan menyisir pantai bersama Tuhan.
Di cakrawala terhampar adegan kehidupannya.
Pada tiap adegan, ia melihat dua pasang jejak kaki di pasir.
Sepasang jejak kakinya dan sepasang lagi jejak kaki Tuhan.

Setelah adegan akhir kehidupannya terhampar,
ia menoleh ke belakang melihat jejak-jejak kaki di pasir.
Ia melihat bahwa sering kali dalam kehidupannya
hanya ada sepasang jejak kaki.
Ia juga melihat bahwa saat tersebut merupakan saat-saat
paling mencekam dan menyedihkan dalam hidupnya.
Hal itu sungguh mengherankannya
dan ia bertanya kepada Tuhan tentang hal tersebut.
"Tuhan, Engkau mengatakan bahwa sekali aku
memutuskan untuk mengikut-Mu, Engkau akan
selalu berjalan bersamaku. Tetapi aku melihat
bahwa pada saat-saat paling susah dalam hidupku,
hanya ada sepasang jejak kaki. Aku tidak mengerti
mengapa saat aku sangat membutuhkan-Mu, Engkau
justru meninggalkan aku."

Tuhan menjawab, "Anak-Ku engkau sangat berharga
di mata-Ku, Aku mengasihimu dan Aku tidak akan
meninggalkanmu. Sewaktu engkau dalam bahaya
dan penderitaan, engkau hanya melihat sepasang
jejak kaki, karena waktu itu Aku menggendongmu."
`Anonim

"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu."
( Yesaya 46:4a )

Kepada semua sahabat blogger saya, saya tidak akan membahas apapun tentang tulisan itu, karena maknanya yang sangat mendalam. Saya ingin membebaskan semua yang membaca artikel ini untuk mendefinisikannya secara pribadi. Selamat pagi, selamat beraktivitas dan semoga Tuhan memberkati kita semua..... Keep in touch..... ^_^